Thursday, June 23, 2011

Antara Aku, Kau, dan Mak Erot

Judul Film       : XL (Xtra Large)
Sutradara       : Monty Tiwa
Produksi        : Starvision
Pemeran        : Jamie Aditya, Francine Roosenda, Alex Abbad, Dewi Sandra, Sarah Sechan
Rilis               : Lupa

SAAT KEJANTANAN BUKAN JAMINAN.

Apa gunanya penis besar di saat Mak Erot mampu membesarkan yang kecil-kecil? 

Kehidupan Deni (Jamie Aditya) yang lurus tiba-tiba berubah setelah orang tuanya menjodohkan Deni dengan Vicky (Dewi Sandra). Vicky adalah gadis terpelajar, berasal dari keluarga kaya, dan yang terutama, Vicky cantik luar biasa sekaligus hypersex (!).

Otomatis perjodohan itu malah membuat Deni stress. Pertama, Deni sama sekali belum punya pengalaman di bidang seks, alias masih 'perjaka'. Kedua, Deni memiliki ukuran penis yang imut-imut (hihi).

'Tekanan' untuk menjadi suami idaman bagi Vicky membawa Deni curhat pada dua sahabatnya sejak SMA, Stefan (Erron Lebang) dan Juno (Alex Abbad). Melihat temannya yang putus asa karena pernikahan tinggal sebulan lagi, Stefan dan Juno bertaruh. Juno bertaruh 1 miliar, kalau dalam satu bulan dirinya bisa menjadikan Deni sebagai 'mesin seks', menyaingi playboy sekaliber Stefan, sedang Stefan kebalikannya. Oleh Juno, Deni dibawa ke Mak Siat (Sarah Sechan), yang mengaku keturunan kesekian dari Mak Erot, dukun legendaris di kalangan kaum pria se-Indonesia yang kabarnya mampu memperpanjang ukuran penis. Tak hanya itu, untuk menguji keampuhan pengobatan yang baru dijalani Deni, Juno menyewa seorang pelacur selama sebulan untuk menjadi sparring partner Deni. 

Disewalah Intan (Francine Roosenda), pelacur muda yang cantik. Maka dimulailah 'petualangan' gila selama sebulan antara Deni dan Intan. Berbagai kejadian-kejadian aneh, kocak, mengharukan bergulir seiring dengan kenyataan yang disadari Deni bahwa kebahagiaan sejati bukan pada kesempurnaan fisik. Tapi pada kesempurnaan hati. Sama seperti kebaikan hati yang dirasakan Deni dari Intan .. sang pelacur yang di'nista'kan oleh masyarakat. Akhirnya dilema utama Deni menjelang sehari sebelum pernikahannya malah bukan masalah ukuran penis. Tapi masalah hatinya yang sudah tertambat pada Intan sang pelacur yang baik hati.

XL (Xtra Large) adalah salah satu dari sedikit film Indonesia yang pernah saya tonton. Jujur, alasan utama menonton film ini pun adalah para VJ MTV idola saya dari tahun 90-an yang pada ngumpul di film ini. 

Keren sih, jalan cerita dan akting mereka di film ini. Tapi ya bayangin saja, gimana jadinya orang-orang berusia thirty something itu berakting sebagai anak-anak SMA yang baru lulus. Kerutan di wajah dan bahasa gaul yang digunakan ga bisa bohong, man.

Satu dialog yang paling "ngena" di film ini adalah dialog yang diucapkan Mak Siat: "Hati-hati dik minum ramuan ini. Kalau salah minumnya, bisa-bisa titit kamu mengering, copot, trus dimakan kucing." Hahaha... Khas Sarah Sechan banget dengan muka datarnya yang bikin kita penasaran, ini becanda apa bukan sih???

Well, XL (Xtra Large) maybe not the best movie Indonesia has, but it's worth watching. Saat penat pulang kerja, sambil makan mie instan bersama teman-teman :)

Wednesday, June 22, 2011

Thrills, But What's the Future of Small Pills??

Judul Film       : Limitless
Sutradara       : Neil Burger
Produksi        : Relativity Media 
Pemeran        : Bradley Cooper, Robert De Niro, Abbie Cornish, Andrew Howard 
Rilis               : 8 Maret 2011


TANPA BATASAN, DENGAN ALASAN.

Bagaimana rasanya hidup tanpa batasan? Di saat kita bisa melakukan, meraih, dan menjadi apa pun yang kita mau? Eddie Morra (Bradley Cooper) sudah pernah merasakannya. 

Mengambil setting di kota supermegapolitan, New York, film ini bercerita tentang seorang penulis yang sedang mencoba untuk mendapat   nama, Eddie Morra. Di saat akhirnya mendapatkan penerbit yang bersedia menerbitkan tulisannya, Morra justru tak mampu mengeluarkan potensinya. Berhari-hari tanpa satu kata pun terketik di laptop bututnya, Morra mulai merasa putus asa.

Dalam periode galau dan putus asa tersebut, Morra bertemu dengan mantan saudara iparnya yang ternyata sudah sukses bekerja di sebuah perusahaan farmasi yang sedang mengembangkan sebuah obat yang mampu mengubah hidup siapa saja. Adalah NZT, obat yang belum mendapatkan ijin edar dari BPOM nya Amrik yang ditawarkan kepada Morra. Tergoda dalam keputusasaannya, Morra nekad meminum pil kecil transparan tersebut.

Ajaib! Hanya dengan meminum pil seupil tersebut, hidup Morra langsung berubah 180 derajat. Seluruh memori dan ingatan yang pernah dialami namun terlupakan, dapat diakses begitu saja oleh otaknya. Inspirasi datang secara instan. Penglihatan lebih terang, seakan ada jalan keluar untuk setiap masalah. Bahkan pendengaran Morra pun menjadi lebih tajam. Apa pun pertanyaan yang kamu berikan, Morra punya jawabannya.

Morra jadi gila. Dalam 24 jam, ia mampu menulis 4 bab dalam novel yang dia buat. Ia memutuskan bahwa NZT adalah apa yang ia butuhkan.  Maka ia datang ke flat sang mantan kakak ipar yang ternyata sudah mati dibunuh oleh orang yang juga mengincar NZT. Dalam keadaan bingung dan takut, Morra menemukan satu tas penuh NZT yang akhirnya dicurinya.

Hidup Morra berubah. Dari seorang pecundang, ia bertransformasi menjadi seseorang yang super pintar dan populer. Hingga ia mendapatkan kesempatan beradu otak di Wall Street yang mempertemukannya dengan Carl Van Loon (Robert Deniro), seorang broker kelas kakap yang mengajaknya untuk membantu broker merger terbesar dalam sejarah perusahaan manapun.

Morra pun berada di titik puncak kesuksesan. Namun hal ini menarik perhatian para pengguna NZT yang bersedia melakukan apa saja demi mendapatkan persediaan NZT yang Morra miliki. Morra mulai dibuntuti oleh penguntit misterius yang mengancam hidupnya.

Selain itu, ternyata NZT memang obat yang belum sempurna. Efek samping mulai dirasakannya. Banyak kejadian-kejadian yang terlewat dari memorinya. Ia mulai merasakan pusing, mual, dan kesakitan yang luar biasa di saat ia lupa mengkonsumsi NZT. Dan yang paling buruk, persediaan NZT nya mulai menipis!

Limitless adalah film yang diangkat dari sebuah novel yang ditulis oleh Alan Glynn berjudul The Dark Fields. Sebuah film yang sangat menarik untuk ditonton. Lupakan image konyol Cooper dalam film Hangover, Cooper mampu menunjukkan kualitasnya sebagai seorang aktor yang mampu memerankan tokoh cerdas dan bodoh pada saat yang bersamaan. Selain itu, buat kamu yang mengharapkan sinematografi khas holywood dalam film ini, siap-siap kecewa. Neil Burger menyajikan Limitless dalam tampilan visual yang terkesan indie. Dengan alur yang maju mundur, film ini sangat mengasyikkan untuk dilihat. Apalagi ditambah dengan detail perubahan tone film di saat Morra sedang dan tidak mengonsumsi NZT, sangat artistik!

Satu hal yang mungkin agak menggangu adalah terlalu banyak narasi voice over dalam film ini. Memang penting untuk penggambaran cerita, namun saya rasa penonton juga ingin merasakan serunya menebak-nebak jalan cerita film ini. PR buat kalian yang menonton film ini, kalian dipaksa untuk menebak apakah Morra masih dalam pengaruh NZT atau tidak pada ending film ini. Play your imagination, mate!

Well, secara keseluruhan, Limitless adalah tontonan yang membuat kalian banyak berfantasi. Saya yakin, selesai menonton Limitless, anda akan meregangkan badan dan tersenyum sambil berkata: "Anjrit!"


What the....??

Started out with a simple question from me on twitter. Seorang teman, Putu Aditya Nugraha alias @commaditya, menulis status tentang ini. dan saya pun hampir mati penasaran. Apa sih #30haritantanganmenulis???

Ternyata #30haritantanganmenulis adalah sebuah gerakan independen yang ngajakin para blogger (yang males nulis) untuk bangun dari hibernasi berkepanjangan dan mulai lagi menulis. I was like, wow... Ini keren banget!! Apalagi kalo diinget-inget, sejak saya bikin blog Mata di Langit, saya cuma bikin satu posting aja... hahaha... Blogger macam apa saya ini.

Daaaannn... Walaupun saya belum mengiyakan atau kasih respon apapun, ternyata banyak yang nyamber, sodara-sodara. Dan terjebaklah saya dalam #30haritantanganmenulis. Selama 30 hari ke depan, saya dan teman-teman yang lain harus (iya, harus!) menulis satu buah tulisan dalam blog masing-masing. Dan yang bikin asyik adalah kita harus saling ngingetin kalau ada teman yang mulai kendor dalam 30 hari tersebut... Aaahhh... I love you full deh.

So, this program will be started with one big theme: Movie Review. Jadi, siap-siap aja selama 5 hari nanti, kalian akan saya cekokin dengan ulasan tentang film terakhir yang saya tonton, dari sudut pandang saya. Suka atau tidak, itu aturannya. hehehe...

Well, mari kita mulai #30haritantanganmenulis ini dengan Movie Review saya yang pertama dan semoga bukan yang terakhir. Bukan hanya di 5 atau 30 hari ke depan, tapi saya berharap saya bisa terus menulis. Sampe cape. Sampe laptop berganti iPad. Sampe iPad udah ga keren lagi. Sampe saya nenek-nenek. Amin.

Selamat menikmati.